Safelink

Komedian Ini Ingin Jual Organ Tubuh Karena Anaknya Terkena Penyakit Langka

Mantan asisten Sule mengaku siap menjual organ tubuh demi anaknya. Anak Dede Sunandar mengidap penyakit langka Williams Syndrome.

Sindrom Williams atau Williams Syndrome baru-baru ini menjadi populer setelah anak komedian Dede Sunandar terdiagnosis mengidap kelainan langka ini.

Dikutip dari williams-syndrome.org, kondisi ini adalah kelainan genetik sejak lahir yang bisa mempengaruhi kondisi tubuh lain seperti jantung, ginjal, pelambatan pertumbuhan hingga masalah belajar.

Kelainan ini disebut langka karena biasanya ibu yang melahirkan anak dengan Sindrom Williams kecil kemungkinan akan melahirkan anak dengan kelainan yang sama, namun anak tersebut kemungkinan besar menurunkan kelainan ini kepada anaknya kelak ketika ia sudah menikah.

Dede Sunandar mengatakan bahwa anak keduanya yang lahir pada 11 Februari 2018 mengalami penyakit langka yang disebut Williams Syndrome.

Komedian Dede Sunandar yang merupakan mantan asisten Sule kini tengah dirundung duka.

Pasalnya, putra kedua Dede Sunandar yang bernama Ladzan Syafiq Sunandar divonis dokter mengalami kelainan pada jantungnya.

Selama masa pertumbuhannya, anak dengan kelainan Sindrom Williams akan memiliki masalah belajar seperti lambat dalam memecahkan masalah penalaran abstrak, angka, hubungan spasial hingga tugas sehari-hari, sehingga orangtua dianjurkan untuk memberi dukungan penuh pada anak dengan kondisi ini.

Dalam acara Okay Bos yang tayang di YouTube Trans 7 Official yang tayang pada Selasa (6/8/2019), Dede mengungkapkan kondisi putra bungsunya.

"Saya belum pernah ketemu, tapi cuman denger-denger De, emang Ladzan sakit?" tanya Raffi Ahmad.

"Iya pak, dia punya penyakit yang beda dari semua orang, nama penyakitnya Williams Syndrome," kata Dede.

"William Syndrome, apa itu wiliam Syndrome?" tanya Raffi lagi.

"Jadi dari jantung, paru-paru, lambung itu ada masalah a', jadi harus dioperasi," kata Dede.

Gejala umum dari kondisi ini meliputi; kondisi fisik seperti berat badan yang kurang, relatif pendek, dahi lebar dan mulut terbuka, hingga masalah makan, hiperaktif dan fobia spesifik.

Anak dengan kondisi ini biasanya juga akan memiliki ketertarikan yang berlebih pada musik, lebih memilih kontak fisik, senang bersosialisasi dan sensitif terhadap suara yang keras.

Dede menceritakan putranya harus menjalani empat kali operasi sampai sang anak berusia 23 tahun untuk bisa sembuh dari penyakitnya.

"Operasinya itu ada 4 tahapan, umur 1-3 tahun. 7 tahun, 13 tahun sama 23 tahun," jelas Dede Sunandar.

Operasi yang dilakukan untuk Ladzan rencananya akan dilakukan pada bulan ini.

"Iya mau operasi bulan ini, soalnya kan Dede pakai BPJS tuh yang 70 persen pemerintah 30 persen kita yang bayar. Nah itu juga antrenya lama tuh, Dede pasien ke 100 berapa gitu," tegas Dede.
Dede Sunandar ceritakan kondisi anaknya


Selain menempuh jalan operasi, Dede juga harus memberikan susu formula untuk menguatkan jantung putranya.

"Itu harga perbotolnya Rp300.000 sampai Rp400.000 untuk sehari sampai dua hari saja," ujar Dede.

Sindrom Williams dapat lebih dahulu didiagnosa melalui perkembangan fisik atau sebuah tes yang dinamakan Fluorescent in Situ Hybridization (FISH). Sayangnya, hingga sekarang tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan kondisi ini.




Namun, pengecekan teratur bagi sistem kardiovaskular akan sangat membantu pertumbuhan anak dengan kondisi ini. Lebih lanjut, anak dengan kondisi ini disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan dengan zat kalsium dan vitamin D ekstra karena dalam pembuluh darahnya jumlah zat tersebut sudah tergolong tinggi

Pria 28 tahun ini mengaku pernah mendapatkan penawaran agar putranya berobat ke Amerika Serikat.

Tawaran itu didapat dari orang yang dikenal istrinya dari akun Instagram. Ia mengaku bersedia membiayai seluruh pengobatan anak Dede.

Tapi tawaran tersebut terpaksa ditolak Dede lantaran tak tau akan tinggal di mana selama anaknya menjalani pengobatan di negara Paman Sam.

"Reren (istri) bikin postingan, tiba-tiba orang Amerika follow Reren. Diajak ke Amerika, pengobatan dan biaya seluruhnya dari sana. Yang masalahnya disana tinggal disiapa," ucapnya.

Selain itu anak-anak dengan sindrom William juga membutuhkan perawatan medis yang mahal dan berkelanjutan serta intervensi awal seperti terapi bicara untuk membantu tumbuh kembangnya.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Tampilkan Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

This is how to whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×