Hati-hati!, Kerupuk dan Sosis Mengandung Babi Beredar di Singkawang
Wednesday, July 24, 2019
PONTIANAK - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) bersama Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), menemukan kerupuk dan sosis yang diduga mengandung babi tanpa label. Parahnya, makanan itu justru dijual bebas oleh pedagang di Kota Singkawang.
"Berdasarkan pemantauan dan pengawasan kami, kerupuk yang diduga mengandung babi tanpa label tersebut dijual oleh salah satu pedagang di Pasar Beringin dan Alianyang," kata Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Singkawang, Muslimin, seperti dilansir dariAntaranews, Kamis (25/7/2019).
"Sementara untuk sosis yang juga diduga mengandung babi dan tanpa label dijual oleh salah satu pedagang yang ada di Pasar Alianyang," katanya menambahkan.
Terkait temuan itu, pihaknya sudah menyarankan kepada pedagang yang menjual, agar bisa menyampaikan kepada produsennya untuk segera memproses perizinan.
"Jangan sampai produk yang dibuat, hanya dikemas dalam kantong plastik tetapi tidak disertai dengan label yang jelas," ucap dia.
Dirinya juga mengimbau kepada pedagang untuk tidak memajang bahkan memperjualbelikan kerupuk maupun sosis tersebut secara bebas di masyarakat, sebelum produk yang dijual mengantongi izin edar dari Dinas Perdagangan dan Kesehatan.
"Jika masih ditemukan, kami tak segan-segan untuk melakukan penyitaan," tegasnya.
Muslimin menambahkan, berdasarkan pengakuan dari pedagang yang menjual, kerupuk dan diduga mengandung babi tersebut berasal dari luar Singkawang yang ada di Kalbar. "Untuk sosis, produk tersebut didatangkan dari Malaysia," ujar Muslimin
Masyarakat Singkawang khususnya bagi mereka yang muslim, diimbau untuk tidak terlalu resah. Namun, tetap harus berhati-hati terhadap semua produk pangan yang dijual di pasaran di Kota Singkawang.
"Artinya, ketika ingin membeli bahan makanan, pilihlah produk yang sudah mengantongi izin dan label yang jelas," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, Achmad Kismed mengatakan, terkait dengan temuan itu pihaknya sudah memberikan pembinaan kepada pedagang yang bersangkutan.
"Jika memang kerupuk tersebut merupakan produk lokal, kami minta pengusahanya menampilkan label yang menegaskan jika makanan itu mengandung babi," kata Achmad.
Namun, jika produk tersebut didatangkan dari luar Singkawang tanpa label serta tanpa peringatan mengandung babi atau tidak, kepada pedagang diminta untuk tidak menerima produk tersebut.
"Jika masih dijual produk seperti itu, dengan sangat terpaksa akan kami sita," ujarnya.
sumber : okezone